Bermaafan dan Halal Bi Halal Setelah Libur Lebaran

JEMBER, 10 Juni 2019. Pada hari Senin pagi, para dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Jember, berkumpul mulai masuk kerja. Hal sesuai dengan surat edaran dari Wakil Rektor II yang menyatakan bahwa semua civitas akademika di lingkungan Universitas Jember wajib masuk pada tanggal tersebut sebelum pukul 08.00 WIB.

Setelah melakukan pengisisan daftar hadir, pada dosen dan karyawan melanjutkan dengan saling bersalam-salaman di depan Gedung A Dekanat Fakultas Teknik Universitas Jember. Proses ini berlangsung sejak pagi sampai menjelang pukul 08.00 WIB. sambil bersalaman dan bermaafan, para dosen dan karyawan saling bercerita tentang pengalaman mudik tahun ini. Ada yang bercerita pengalaman macet di beberapa titik sepanjang perjalanan, tentang menu masakan di hari raya, dan sebagainya.

Setelah bersalaman di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Jember, beberapa dosen dan karyawan mengikuti acara Halal Bi Halal di Gedung Soetardjo Universitas Jember. Acara ini dihadiri keluarga besar Universitas Jember baik dari lingkungan rektorat, fakultas, UPT, maupun lembaga-lembaga. Sembari menunggu acara inti, grup qasidah al-Inabah dari ibu-ibu Dharma Wanita turut mengisi acara dengan melantunkan beberapa lagu-lagu islami, seperti Ahmad Ya Habibi, Bismillah, dll. Acara kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan ayat suci Alquran.

Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan. Dalam sambutannya, beliau mengajak segenap keluarga besar Universitas Jember untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai ajang Continuous Quality Improvment. sehingga setelah berpuasa sebulan penuh, kualitas dan kuantitas ibadah kita tetap sama dengan di masa bulan Ramadhan. Selain itu, beliau berpesan agar acara Halal Bi Halal ini menjadi ajang mempererat persatuan umat islam, antar sesama anak bangsa, dan antar sesama manusia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiyah tentang makna Halal Bi Halal yang disampaikan oleh Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin. Beliau menyampaikan bahwa fitrah manusia diciptakan dekat dengan Tuhannya. Fitrah itu bisa berarti asal kejadian, kesucian atau menapaki asal kejadian untuk menuju jalan yang benar. Namun dosa-dosa yang dibuat manusia menjadi penghalang hubungan antara manusia dengan Sang Khaliq.  “Dosa yang kita lakukan kepada Allah SWT bisa diampuni dengan bertobat, namun dosa kepada sesama manusia hanya bisa lebur dengan cara meminta maaf kepada sesama manusia. Untuk itulah ulama Indonesia menciptakan ajang Halal Bi Halal agar kita semua dapat saling memaafkan,” jelas ulama yang juga Ketua PCNU Jember ini.

Acara kemudian ditutup dengan saling bermaaf-maafan dan makan bersama dengan menu-menu khas lebaran.

You may also like...