Kuliah Tamu Virtual: Urgensi Survei dan Pemetaan dalam Kegiatan Industri Pertambangan

Jember, 30 Oktober 2020 – Industri pertambangan merupakan industri yang padat modal, oleh sebab itu segala bentuk kegiatan di dalamnya harus dipersiapkan dengan cermat dan seksama dalam setiap tahapan baik eksplorasi (pencarian), ekploitasi (penambangan), maupun pengolahan. Dalam hal ini, kegiatan survei dan pemetaan merupakan hal penting yang akan selalu dipakai dalam industri pertambangan. Untuk menambah wawasan mahasiswa, Program Studi Teknik Pertambangan mengadakan Kuliah Tamu Virtual dengan tema “Urgensi Survei dan Pemetaan dalam Kegiatan Industri Pertambangan” yang diselenggarakan pada Tanggal 28 September 2020 melalui Zoom Meetings. Kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa (khususnya mahasiswa yang menempuh mata kuliah Survei dan Pemetaan) mempunyai gambaran yang jelas tentang peran kegiatan survei dalam industri pertambangan. Acara ini merupakan kuliah tamu pertama yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Pertambangan di tahun 2020.

Narasumber yang diundang pada acara tersebut adalah Barent Dewangga, S.T. selaku Mine Surveyor PT.Bumi Suksesindo, Project Site Tujuh Bukit Operation Banyuwangi. Acara tersebut dimoderatori oleh Haeruddin, S.Si., M.T. selaku dosen Prodi Teknik Pertambangan sekaligus pengampu mata kuliah Survei dan Pemetaan. Selain diikuti oleh mahasiswa yang menempuh mata kuliah Survei dan Pemetaan, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa mahasiswa baru angkatan 2020 dengan total jumlah peserta sebanyak 58 orang.

Narasumber mengawali paparannya dengan menjelaskan tentang alur penambangan emas untuk tambang terbuka (open pit). Seperti yang diketahui bahwa PT. Bumi Suksesindo Site Tujuh Bukit Project merupakan industri pertambangan emas. Kemudian narasumber menjelaskan tentang definisi survei dalam pertambangan, yang dikaitkan dengan ilmu geodesi. Lebih lanjut, narasumber menjelaskan tentang tahapan dalam survei pertambangan dan alat-alat yang digunakan. Survei dalam pertambangan meliputi survei eksplorasi, operasi penambangan (operational inpit dan outpit), serta survei untuk data processing. Alat yang digunakan antara lain Total Station Leica TS 10, GPS GNSS Trimble R8S, GPS GNSS SPS 986, dll. “Pekerjaan survei itu bisa dilakukan dengan pemasangan patok batas IUP, IPPKH, dan batas tebang. Hal ini sesuai dengan Kepmen No. 1825 K/30/MEM/2018. Adapun pekerjaan survei bisa dilakukan dengan pengukuran poligon tertutup maupun terbuka”, lanjutnya.

Setelah paparan materi selesai, kemudian dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab antar peserta dan narasumber kuliah tamu.

You may also like...