Jember, 19 Oktober 2020 – Bagi insan pertambangan dan energi di seluruh penjuru Indonesia , Tanggal 28 September merupakan momen spesial yang selalu diperingati dengan berbagai kegiatan. Hal ini bertepatan dengan 75 tahun atas pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho di Bandung dari pihak Jepang yang kemudian berubah menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi yang merupakan cikal bakal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia. Untuk memperingati hari spesial tersebut, Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Fakultas Teknik Universitas Jember yang juga beranggotakan mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan mengadakan seminar daring dengan mengangkat tema “Bersama Bersinergi di Dunia Tambang Dalam Industri 4.0”. Acara peringatan ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan di Prodi Teknik Pertambangan sejak prodi ini berdiri.

Kegiatan ini diselenggarakan secara daring pada Tanggal 28 September 2020 melalui aplikasi Zoom meetings. Narasumber yang diundang yaitu Suyanto, S.T. (Senior Geologist Malaysia Smelting Corporation Bhd) dan Risono, S.T. (Direktur Pengembangan Usaha PT. Antam.Tbk). Acara ini dimoderatori oleh salah satu mahasiswa Program Studi Teknikk Pertambangan, Habib Nur Falani. Acara diawali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua Program Studi Teknik Pertambangan, Ketua Jurusan Teknik Sipil, dan Dekan Fakultas Teknik, Universitas Jember.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber pertama (Suyanto, S.T.). pemaparan diawali dengan pendahuluan, kemudian penjelasan tentang potensi hasil tambang di Indonesia, resiko investasi dan tahapan umum dalam kegiatan industri pertambangan, prospek kerja dan tantangan sarjana teknik dalam dunia pertambangan, dan tips sukses sarjana teknik pertambangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara narasumber dan peserta.

Narasumber kedua (Risono, S.T.) memaparkan beberap hal diantaranya perkenalan tentang PT.Antam.Tbk dan dilanjutkan dengan pengenalan pertambangan secara umum (komoditas pertambangan yang ada di Indonesia), peran pertambangan dalam segi perekonomian Indonesia terutama jika dikaitkan dengan kebijakan energi oleh pemerintah Indonesia saat ini, kriteria sarjana handal yang diperlukan untuk mengelola kekayaan alam Indonesia, dan pengenalan kebijakan pengelolaan pertambangan seperti UU Minerba. Selain itu, narasumber juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk selalu belajar dan memaksimalkan kesempatan yang dimiliki selama menjalani masa perkuliahan.  Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara narasumber dan peserta webinar pada kesempatan kali ini.