Jember, 14 September 2019. Salah satu dosen Program Studi Teknik Pertambangan mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh PPSDM Geominerba, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 s/d 27 September 2019 sebagai angkatan ketiga dalam tahun 2019, bertempat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sorotan masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan akibat kegitana pertambangan cukup besar, karena kegiatan ini merubah bentang alam dan akan mengganggu ekosistem. Sehingga, pengelolaan pertambangan harus memiliki rencana dan kesungguhan untuk melakukan lahan bekas tambang yang tepat. Dengan demikian, diklat ini menjadi penting untuk diikuti oleh dosen Program Studi Teknik Pertambangan sebagai bekal untuk mendidik mahasiswa dalam pengelolaan lahan bekas tambang.
Sebagai dosen yang mewakili Program Studi Teknik Pertambangan dalam kegiatan tersebut, Siti Aminah, S.Si., M.T. menyatakan bahwa keikutsertaan akademisi dalam kegiatan ini diperlukan untuk memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan lahan bekas tambang, sehingga dapat menjadi bahan kuliah yang dapat disampaikan kepada mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga berguna untuk membangun relasi dengan lembaga industri maupun akademik yang lain. Karena pada dasarnya kegiatan ini diperuntukan bagi orang yang bekerja di bidang terkait pertambangan mineral dan batubara.
Adapun materi yang disampaikan dalam diklat yang berlangsung selama lima hari ini antara lain regulasi dan kebijakan reklamasi lahan bekas tambang, karakteristik kegiatan usaha pertambangan, program reklamasi lahan bekas tambang, pengelolaan tanah pucuk dan tanah penutup (overburden), perencanaan biaya reklamasi, revegetasi lahan bekas tambang, kendala reklamasi lahan bekas tambang, dan penyusunan dokumen rencana reklamasi. Narasumber yang terlibat antara lain widyaiswara PPSDM Geominerba, Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, praktisi pertambangan, dan akademisi yang menggeluti bidang terkait pertambangan dan mineral dan barubara.