Jember, 7 Juli 2022 – Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jember bekerjasama dengan dosen dari Prodi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam menyelenggarakan penelitian yang berjudul “Analisis Spasio-Temporal Sebaran Gumuk Gunung Api Untuk Mengidentifikasi Potensi Bahan Galian Pasir-Batu di Kabupaten Jember” pada tahun 2021. Sebagai bentuk integrasi hasil penelitian ke dalam pembelajaran, maka hasil tersebut dipaparkan di kuliah tamu pada hari Kamis, 16 Juni 2022 yang bertempat di Auditorium Fakultas Teknik UNEJ. Acara sosialisasi hasil penelitian ini merupakan acara offline perdana yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Pertambangan. Acara ini diisi oleh Bapak Mohammad Nur Heriawan S.T., M.T., Ph.D. selaku pemateri (Dosen ITB) yang dimoderatori langsung oleh Bapak Haeruddin S.Si., M.T.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik UNEJ, Bapak Dr. Ir. Triwahju Hardianto, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Pertambangan, Bapak Ir. Januar Fery Irawan, S.T., M. Eng., Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan UNEJ. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk mempererat hubungan kerjasama dan bentuk kolaborasi antara UNEJ dan ITB. “Jember ini merupakan kota istimewa karena termasuk ke dalam salah satu tempat yang mempunyai gumuk, yaitu Jember, Tasikmalaya, dan Jepang. Jember sering disebut sebagai kota “Seribu Gumuk” karena banyak sekali gumuk di sini. Gumuk ini bisa dijadikan sebagai sarana edukasi, misalnya dijadikan sebagai tempat penelitian. Semoga kedepannya kita banyak berkolaborasi dengan adik-adik mahasiswa UNEJ dalam melakukan penelitian terhadap gumuk-gumuk di Jember”, terang Bapak Nur Heriawan.
Kegiatan sosialisasi ini sangat menarik karena selain materi yang disajikan, tetapi juga pembawaan dari pemateri yang asik. Hal ini dapat dilihat dari antusias partisipan yang saling berebut untuk mendapatkan kesempatan bertanya. Penjelasan Bapak Nur Heriawan dimulai dari bagaimana proses terbentuknya gumuk-gumuk di Jember, kondisi gumuk setiap interval 4-5 tahun, potensi gumuk, dan bagaimana cara pengelolaan gumuk tersebut.
“Bagaimana bisa di tahun sebelumnya gumuk yang sudah tertambang dan disimbolkan bewarna merah tetapi di tahun berikutnya bewarna hijau kembali? Apakah ada kegiatan reklamasi atau ada kegiatan penambangan lainnya”, tanya Yasmin (mahasiswa angkatan 20).
“Iya benar, keadaan yang seperti itu bisa saja terjadi karena sudah di reklamasi. Pengolahan data tersebut menggunakan software, maka tidak menutup kemungkinan adanya error. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan cara manual yaitu dengan survey langsung ke tempat untuk memastikan masih adanya kegiatan penambangan atau tidak”, jelas Bapak Nur Heriawan.
Salah satu mahasiswa bertanya di akhir acara, “Apakah ada tindak lanjut mengenai penelitian ini nantinya?”, tanya Alan. “Untuk tindak lanjut penelitian ini hanya pada pemetaan gumuk saja, untuk mengetahui potensi bahan galian di Jember”, jawab Bapak Nur Heriawan.
“Jika kamu bisa memimpikannya, berarti kamu bisa mewujudkannya”. Manfaatkan sumber daya alam yang telah diberikan Tuhan untuk wujudkan kesejateraan sosial.
“Apa yang disampaikan oleh Bapak Heru merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, saya sangat tidak menyesal mengikuti hingga selesai dan menantikan kegiatan-kegiatan sosialisasi,kultam, maupun seminar secara offline”, ungkap Silvia (mahasiswa angkatan 2020).
Diwartakan oleh: Diajeng Arum Kusuma (mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan 2020)