Asah Keterampilan, Mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan Mengikuti Pelatihan Ventsim

Jember, 26 Juli 2021 – Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan terkait software untuk ventilasi tambang. Melalui organisasi tingkat jurusan Himpunan Mahasiswa Sipil, kegiatan ini diselenggarakan pada Tanggal 29 Mei 2021 secara daring melalui Zoom Meeting. Ventilasi tambang merupakan pengaturan aliran udara bersih dari permukaan/luar tambang ke dalam tambang bawah tanah. Hal ini bertujuan untuk mengalirkan udara bersih dan menghisap udara yang kotor ke permukaan. Adapun software yang bisa digunakan untuk pengelolaan udara tersebut menggunakan Ventsim.

Acara diawali dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember, Dr. Ir. Gusfan Halik, S.T., M.T. sekaligus membuka acara tersebut. Beliau tidak lupa memberi semangat kepada mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan untuk mengikuti acara dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi bekal yang bermanfaat di masa mendatang.

Memasuki acara inti, narasumber yang diundang dalam kegiatan ini yaitu Halumi Nur Khamidah, S.T. yang bekerja pada Tambang Emas Pongkor, Jawa Barat. Narasumber mempunyai banyak pengalaman di antaranya Mine Plan and Development Monitoring Jr. Specialist, Quality Control Jr. Specialist, dan System and Procedure Specialist. Selain itu, narasumber juga menjadi pengajar di Yayasan Terminal Hujan. Dalam pelatihan tersebut, narasumber memaparkan materi berjudul ‘Perencanaan Sistem Ventilasi Tambangan Bawah Tanah dengan Software Ventsim Visual”. Paparan diawali dengan kutipan yang diambil dari buku berjudul Mine Ventilation for Beginners 3rd Edition yaitu:

“Ventilation is a science, albeit not always a precise science, because in practice there are usually a number of factors involved which cannot be accurately evaluated. A successful mine ventilation engineer uses about fifty percent common sense in solving the problems he is faced with. In addition he uses about forty percent basic knowledge and perhaps ten percent specialized knowledge”

Narasumber menjelaskan bahwa seorang mining engineers harus tahu konsep dasar sebanyak 40%, sedangkan sisanya di asah di lapangan dalam kondisi tidak ideal. “Kalau di teori itu kan dalam kondisi ideal, nah di lapangan itu terkadang kondisinya tidak ideal, banyak ditemukan kasus aneh-aneh yang perlu dipecahkan. kemampuan software sebanyak 10%, karena itu hanya alat bantu”, sambungnya.

Tidak hanya materi saja, mahasiswa juga diberikan tutorial untuk dilatih memperaktekkan bagaimana mengoperasikan software tersebut. Setelah paparan materi selesai, kemudian dilanjutkan dengan simulasi software dan mahasiswa dapat menyimak bagaimana software tersebut bekerja. Acara ini sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah Ventilasi Tambang pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021. Sehingga teori yang diperoleh selama perkuliahan dapat dipahami secara utuh melalui simulasi menggunakan software melalui pelatihan ini. Bagi mahasiswa yang belum menempuh Ventilasi Tambang, tentu ini merupakan bekal bagi mereka sebelum mengambil mata kuliah tersebut di semester berikutnya.

You may also like...